Dulu tren tenaga surya muncul karena subsidi yang digelontorkan Jerman, namun banyak perusahaan manufaktur tenaga surya yang pindah ke China. Inovasi baru tenaga surya ini mungkin akan mengembalikan kejayaan Jerman yang dulu, sel surya generasi terbaru ini akan diproduksi massal. Sel surya ini disebut-sebut sebagai sebuah revolusi teknologi karena akan menambah output energi hingga 20%.
Konsep untuk menciptakan inovasi teknologi surya bahan sel surya yang lebih murah untuk diproduksi, tetapi juga lebih bagus sesuai dengan spektrum matahari dan warna-warna dari spektrum matahari. Menggabungkannya dengan teknologi silikon yang sudah ada, dengan melapisi sel surya kedua pada lapisan yang sangat tipis diatasnya.
Baca Juga : Sejarah Terbentuknya Google, Salah Satu Teknologi Digital Terbesar Saat Ini
Pabrik Percontohan yang ada pada pengembangan inovasi teknologi ini bisa diperluas hingga sepuluh juta sel surya per tahun dan permintaanya tinggi. Jika berbicara tentang hidrogen hijau, namun hidrogen harus diproduksi dan hal tersebut sangat boros energi. Maka dari itu industri tenaga surya bisa menjadi mitra yang cocok untuk itu.
Sejarah Pengembangan Teknologi Surya
Di Jerman sejarah pengembangan teknologi surya telah melewati pasang surut, semua berawal dari subsidi besar pemerintah. Pada 20 tahun yang lalu, Jerman muali mempromosikan energi terbarukan dan membantu mengurangi biaya secara besar-besaran. Hal inilah yang secara tidak langsung memicu adanya tren sel surya yang meski membutuhkan waktu cukup lama.
Namun Jerman kemudian kehilangan keunggulan manufakturnya. Setelah teknologi ini berkembang, pabrik-pabrik Jerman tidak mampu bersaing lagi. Ada beberapa kesalahan yang terjadi seperti fondasi yang telah dibangun sejak awal yang dimulai sekitar tahun 2000 dibiarkan mati begitu saja sehingga pasar runtuh. Dan Jermah hanya bisa duduk diam dan menyaksikan banyak perusahaan pindah ke China.
Produsen Fotovoltaik terbesar sekarang berada di Asia dan Eropa ingin kembali kemandirian energinya, namun apakah hal itu mungkin terwujud?. Mungkin sudah terlambat bagi Jerman untuk bisa menyusul kapasitas produksi China namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Jerman seperti memproduksi sistem yang sangat inovatis dan sangat efisien.
Rencana Besar Pengembang
Peningkatan investasi ini terlihat dalam sebuah simposium di Berlin yang mempertemukan para pejabat lokal dan perusahaan-perusahaan teknologi inovasi energi. Proyek percontohan Brandenburg menerima hampir 185 miliar Rupiah dalam bentuk pembiayaan publik. Hampir 1,7 triliun Rupiah diinvestasikan pada pabrik percontohan dan Oxford punya rencana lebih besar lagi.
Baca Juga : Mengapa Harga Yang di Tawarkan iPhone Lumayan Mahal
Dalam rencananya Oxford memproduksi lima gigawatt sel surya serta pembuatan modul untuk mendukung produksi di berbagai lokasi yang masih di evaluasi. Subsidi dan insentif lainnya juga akan dibahas dalam evaluasi tersebut serta banyak negara berharap bahwa teknologi mutakhir bisa memberikan keuntungan bagi mereka. Jadi dimanakah pabrik raksaasa tenaga surya Oxford yang baru akan dibangun antara Eropa atau di Amerika Serikat?